Pages

Selasa, 11 Oktober 2011

Pengambilan Resiko

Resume Pertemuan 5 (Pengambilan Resiko)
Kelompok 5:
07.41010.0283          Teddy Reinaldo
09.41010.0259          M. Ghozali Rafsanjani
10.41010.0100          Nur Amirulloh
10.41010.0134          Mochammad Rizki Dg. Pattah

Pengertian Resiko :
                Konsekuensi sebagai dampak adanya ketidakpastian yang merugikan pelaku usaha.

Motivasi Pengambilan Resiko :
 Meningkatkan keuntungan atas dasar kalkulasi
    Contoh : Wiyono pengusaha pecel lele yang membuka usaha dengan modal 500 ribu dari gaji bulanannya   sebagai OB dan omset per bulannya 25 juta.

~  Faktor kepepet (ambil dan siap dengan resiko)
    Contoh : I Gusti Anom lulusan SD yang ditolak setiap melamar pekerjaan, sehingga membuka usaha konfeksi dengan modal 30 juta, memproduksi dan memasarkan sendiri di Bali.

Jenis-jenis Resiko :
~ Resiko Murni : resiko yang timbul akibat dari sebuah situasi/ keputusan yang konsekuensinya adalah kerugian.
   Contoh : kecelakaan kerja, resiko hilang, bencana alam

  ~  Resiko Spekulatif : keuntungan/ kerugian
   Contoh : perubahan harga, resiko kredit

Cara mengkalkulasi resiko :
Kehilangan = frekuensi X jumlah kerugian (dampak)

Pengelolaan Resiko :
~ Dikontrol, perhitungkan resiko dan pilih mau ambil atau tidak.
~  Dialihkan kepada yang lain, sehingga kita tidak merugi
   Contoh : outsourcing pegawai dan asuransi usaha
~ Dibiayai sendiri, dalam membuat usaha disediakan dana sendiri untuk resiko diluar dana untuk produksi (cadangan).
 ~   Dihindari, jika tidak bisa usaha dibidang tertentu lebih baik menghindari dan cari bidang lain

Ciri wirausaha berkaitan dengan perilaku pengambilan resiko :
 Pengambilan resiko berkaitan dengan kreatifitas/ inovasi
-  Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri
-  Pengetahuan realistik

Catatan :
Entrepreneur itu suka tantangan tetapi takut resiko tinggi, kalau resiko rendah juga tidak mau karena beranggapan keuntungannya sedikit. Jadi bisa disimpulkan entrepreneur itu suka dengan resiko yang stabil atau tengah-tengah.

Tips praktis agar kita berani mengambil resiko :
-  Resiko bukan penghambat untuk maju
-  Tidak perlu panik hadapi resiko, identifikasi resiko
Tentukan besar dampak resiko
-  Mengelola resiko (gunakan pendekatan “manfaat – biaya”)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar